Sukabumi,PERISTIWA24.id Sebuah inisiatif baru telah diluncurkan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat yang dapat mencegah berbagai penyakit pada anak. Hari ini tgl 24/4/2024 bertempat di aula kecamatan Bantar gadung kabupaten Sukabumi mengadakan acara sosialisasi program yang di beri nama keluarga SIGAP (keluarga siaga dukung kesehatan,siap Hadapi masa depan),Dengan Narasumber Camat Bantar gadung Asep Rusli Rusmawijaya, S.Pd, KP.MM.Pd ,kepala puskesmas Bantar gadung,District kordinator keluarga SiGAP dan turut hadir ketua PKK,MC puskesmas kepala desa se kecamatan Bantar gadung,para BPD desa,ketua PKK seluruh desa turut hadir beserta kordinator kader tiap desa tak lupa tokoh masyarakat ulama dan bidan desa yg ada di Bantar gadung mengikuti acara sosialisasi ini.
Di adakan acara ini bertujuan utama untuk menciptakan lingkungan yang melindungi anak-anak usia dini dari penyakit, malnutrisi, dan kematian prematur.
Program ini menggunakan pendekatan melalui sosialisasi perilaku positif yang berfokus pada imunisasi rutin, kebiasaan mencuci tangan pakai sabun, dan pemberian makanan bergizi pada anak usia 0-24 bulan."menjelaskan bahwa program ini merupakan Program Keluarga Sigap di wilayah Kabupaten Sukabumi menargetkan sebanyak 59.151 Baduta, 2116 buah Posyandu, 3.924 Kader Posyandu yang tersebar di 231 Desa, 35 Puskesmas dan 29 Kecamatan.
Target ini sementara belum menjangkau seluruh Wilayah Kabupaten Sukabumi secara keseluruhan, tetapi
sudah mencapai 60% dari keseluruhan Puskesmas.
Semua tahapan dari mulai proses sosialisasi tingkat Kabupaten, Orientasi tingkat Dinas Kesehatan
Kabupaten hingga pelatihan untuk tenaga kesehatan Puskesmas sudah dilakukan, tahapan berikutnya
adalah sosialisasi dengan skala yang lebih kecil, yaitu tingkat Puskesmas/Kecamatan.
Sosialisasi pada tingkat ini sangat diperlukan sebagai salah satu media didapatkannya dukungan dari
pimpinan desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama di lingkungan Program Keluarga SIGAP berjalan.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, salah satu target program yaitu keterlibatan ayah dan
pemerintah desa setempat dapat tercapai dan adanya dukungan keberlanjutan di tingkat desa.
Kemudian komunitas memegang peran penting dalam mempengaruhi pola pikir masyarakat,Dengan berinteraksi dengan kepala desa, pemuka agama, dan lainnya, kami dapat memastikan pesan perilaku kesehatan positif diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya kebiasaan hidup sehat dalam melindungi kesehatan anak-anak mereka dari berbagai penyakit yang dapat dicegah..ungkap camat di akhir acara.
Reporter : Perhen.