Monterry Marbun Akan Ungkap Kejanggalan Hilangnya Iptu Tomi Samuel ke Komisi III DPR

Monterry Marbun Akan Ungkap Kejanggalan Hilangnya Iptu Tomi Samuel ke Komisi III DPR

Selasa, 18 Maret 2025, Maret 18, 2025
OPEN REKRUTMEN PARALEGAL!

 



Teluk Bintuni,Peristiwa24.id -

Keluarga mengungkap sejumlah dugaan kejanggalan di balik hilangnya mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun saat mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB). Pihak keluarga pun akan mengadukan persoalan ini ke Komisi III DPR setelah 3 bulan terakhir Iptu Tomi tidak diketahui keberadaannya.

"Kita mau minta RDP (rapat dengar pendapat) di Komisi III," kata adik Iptu Tomi, Monterry Marbun Minggu (16/3/2025).


Monterry mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah anggota Komisi III DPR terkait rencana itu. Dia berharap aduannya bisa segera diterima dalam waktu dekat.


"Kita mau minta RDP biar semua terbuka, karena ketika RDP pihak Polres (Teluk Bintuni) dan pihak Polda (Papua Barat) pasti dipanggil," tuturnya.


Keluarga ingin mendapat transparansi terkait kronologi dan penyebab hilangnya Iptu Tomi termasuk upaya pencarian yang sudah dilakukan. Pasalnya, informasi terkait hilangnya Iptu Tomi pada 18 Desember 2024 dinilai tidak jelas.


"Jadi dari tanggal 18 (Desember 2024) hingga hari ini, tim yang pernah sampai kembali ke TKP itu hanya satu kali dan itu di tanggal 21 (Desember). Itu hanya satu hari, selebihnya dari situ, tidak pernah ada lagi anggota yang pernah sampai ke TKP lagi," tuturnya.


Monterry juga menyinggung bantuan personel yang dikerahkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) lewat Kodim Bintuni. Sebanyak 15 personel dari Batalyon 763/SBA pun diturunkan untuk melakukan operasi pencarian terhadap Iptu Tomi.


"Setelah pasukan 15 orang ini tiba di pos pencarian Tomi Marbun, mereka malah disuruh pulang oleh Kabag Ops (Polres Teluk Bintuni) dan tidak pernah diberangkatkan ke TKP untuk melakukan pencarian," ujar Monterry.


Penyebab Iptu Tomi hilang juga kerap berubah-ubah. Monterry mengaku keluarga sempat mendapat kabar Iptu Tomi hilang karena jatuh dari longboat, meski belakangan diralat Polres Teluk Bintuni.


"Kapolres bilang Tomi tergelincir, jatuh dari longboat. Tidak lama setelah statemen Kapolres itu, dia mengubah statementnya bahwasanya yang hanyut itu hanyutnya bukan karena terjatuh dari longboat, tapi hanyut ketika menyeberang di sungai," paparnya.


Keluarga juga sempat berupaya melakukan pencarian secara mandiri dengan menyewa helikopter. Namun Monterry menuding Kapolres Teluk Bintuni AKBP Choiruddin Wahid justru melarang hal tersebut.


"Ini kebijakan keluarga kita menyewa heli dan ternyata di-cancel oleh kapolres. Dan itu kita dapat (info) dari pihak maskapai yang kita mau menyewa heli itu (mengatakan) bahwasanya yang meng-cancel itu adalah kapolres," jelasnya.

Monterry berharap kasus ini juga mendapat atensi Kapolri Irjen Listyo Sigit Prabowo. Pihak keluarga mengaku tidak pernah mendapatkan informasi yang pasti dari kapolres Teluk Bintuni.


"Kita akan minta Bapak Kapolri memeriksa Kapolres Teluk Bintuni dan semua anggota Polres Bintuni yang ikut operasi. Karena patut diduga bahwasanya ini kasus polisi tembak polisi atau ada sabotase di dalamnya," tutur Monterry.


Diketahui, Iptu Tomi dilaporkan hilang terjatuh hingga hanyut di Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni pada 18 Desember 2024. Iptu Tomi saat itu memimpin operasi penangkapan terhadap anggota KKB, Marthen Aikinggin yang merupakan DPO kasus pembunuhan.


Wartawan awak media telah berupaya menghubungi Kapolres Teluk Bintuni AKBP Choiruddin Wachid terkait dugaan kejanggalan tersebut. Namun Choiruddin belum memberikan tanggapan.


Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Ongky Isgunawan enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia berdalih pihaknya akan merilis perkara terkait sorotan keluarga Iptu Tomi.


"Nanti ada rilis," singkat Ongky.

Sumber : Detik.com

TerPopuler