Peristiwa24.id -
Indonesia memiliki keberagaman budaya dan adat istiadatnya, termasuk berbagai tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadan. Tradisi-tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari kearifan lokal, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun.
Tradisi Menyambut Ramadhan di Berbagai Daerah
Melansir laman resmi Kemenparekraf, terdapat beberapa tradisi khusus yang dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan Ramadan.
1. Nyorog (Jakarta)
Masyarakat Betawi memiliki tradisi Nyorog, yaitu mengantarkan makanan ke rumah orang tua atau mertua sebagai tanda penghormatan dan kasih sayang. Makanan yang dibawa biasanya berupa hidangan khas seperti kerak telor, dodol, dan kue kembang goyang. Selain sebagai bentuk penghormatan, Nyorog juga menjadi ajang silaturahmi yang mempererat tali persaudaraan.
2. Cucurak (Jawa Barat)
Cucurak adalah tradisi makan bersama keluarga besar di tempat wisata atau di rumah pada hari terakhir bulan Sya'ban. Dalam bahasa Sunda, Cucurak memiliki arti bersenang-senang dan berkumpul dengan keluarga besar. Biasanya, masyarakat Sunda menikmati makanan seperti nasi liwet, tempe, ikan asin, sambal, dan lalapan dengan alas daun pisang secara lesehan. Tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi dan ungkapan rasa syukur sebelum memasuki bulan Ramadan
3. Padusan (Yogyakarta)
Padusan merupakan tradisi mandi di sumber mata air atau sungai sebagai simbol penyucian diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Masyarakat Yogyakarta percaya bahwa Padusan bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga agar memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan suci lahir dan batin.
4. Meugang (Aceh)
Meugang adalah tradisi memasak dan menyantap daging bersama keluarga serta yatim piatu sehari sebelum Ramadan. Masyarakat Aceh memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sebagai bentuk syukur atas rezeki yang diperoleh sepanjang tahun. Tradisi ini juga mencerminkan nilai kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Diketahui bahwa tradisi ini sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, yakni sejak abad ke-14.
5. Malamang (Sumatera Barat)
Di Sumatera Barat, masyarakat menyambut Ramadan dengan tradisi Malamang, yaitu membuat lemang dari beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar. Selain menikmati makanan khas, Malamang juga menjadi ajang berkumpul dan mempererat hubungan sosial dalam komunitas Minangkabau.
6. Marpangir (Sumatera Utara)
Marpangir adalah tradisi mandi menggunakan dedaunan dan rempah-rempah seperti pandan, serai, bunga mawar, dan jeruk purut. Ritual ini dilakukan untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci. Selain aspek spiritual, Marpangir juga memiliki manfaat kesehatan karena bahan-bahan alami yang digunakan.
7. Mattunu Solong (Sulawesi Barat)
Masyarakat Polewali Mandar di Sulawesi Barat menyambut Ramadan dengan menyalakan pelita tradisional yang terbuat dari buah kemiri dan kapuk. Pelita ini ditempatkan di halaman rumah, pagar, dan pintu masuk sebagai simbol harapan agar mendapatkan keberkahan dan umur panjang dalam menjalankan ibadah puasa.
8. Megibung (Bali)
Di Kabupaten Karangasem, Bali, umat Muslim memiliki tradisi Megibung, yaitu makan bersama dalam lingkaran dengan nasi yang disajikan di wadah besar (gibungan) dan lauk di alas karangan. Tradisi ini mengajarkan nilai kebersamaan dan kekompakan dalam komunitas Muslim di Bali.
Nah, itulah beberapa tradisi menyambut Ramadhan di beberapa daerah di Indonesia. Yuk, sambut Ramadan 2025 dengan menjadi pribadi yang lebih baik.
Sumber :