Medan,Peristiwa24.id -
Ratusan orang tua dan siswa SMK Negeri 10 Medan kembali melakukan demonstrasi usai gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Dalam aksinya, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan.
Ratusan siswa itu melakukan demonstrasi di depan SMK Negeri 10 Medan di Jalan Cik Ditiro. Mereka terlihat memegang sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan mereka.
Mereka terlihat bergantain melakukan orasi. Ada sejumlah tuntutan mereka mulai dari meminta agar kekolah kepala sekolah dan sejumlah pihak terkait diperiksa karena dianggap lalai hingga meminta memberikan beasiswa kepada siswa yang tidak bisa ikut SNBP.
Salah satu orang tua siswa, Oktavia Situmorang, mengatakan jika demo ini merupakan lanjutan dari demo yang mereka lakukan pekan lalu. Mereka melakukan demo karena siswa tidak bisa mengikuti SNBP.
"Demo hari ini menindaklanjuti demo kita yang pertama, kita mau menuntut sekolah dalam rangka pengisian PDSS yang tidak selesai hari ini, karena kemarin kan ada perpanjangan waktu yang diberikan pemerintah mulai dari tahap 1,2,3 dan ternyata SMK Negeri 10 sampai saat ini masih belum selesai pengisian PDSS nya alias gagal anak-anak kami eligeble yang 142 orang ini tidak bisa mengikuti PTN jalur SNBP," kata Oktavia Situmorang.
Orang tua siswa memohon kepada instansi yang menaungi seleksi SNBP agar anak mereka bisa mengikuti seleksi tahun ini. Mereka memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membuka portal PDSS.
"Kami orang tua bersama-sama siswa memohon instansi-instansi terkait, memohon kepada Bapak Presiden, kementerian, dibukalah portal PDSS ini, diberikan perpanjangan waktu untuk pengisian PDSS bagi sekolah ini agar anak kami bisa mengikuti jalur SNBP," ucapnya.
Oktavia menjelaskan jika mereka telah mengikuti zoom bersama panitia SNBP terkait permasalahannya gagalnya SNBP yang jalur e-rapor, termasuk SMK Negeri 10 Medan. Dalam zoom itu, Oktavia menegaskan jika masalah ini karena salah sekolah yang lalai.
"Semalam itu kami orang tua mengikuti zoom meeting dari pihak sekolah yang gagal SNBP yang jalur e-rapor dengan Kemendikti dalam hal ini panitia SNBP, di situ memang jelas-jelas sekolahnya yang salah, sekolah yang lalai kenapa terlambat mengisi PDSS ini karena dari awal kan mereka (panitia) telah memberikan waktu yang panjang," ujarnya.
Sehingga mereka merasa kecewa atas sikap pihak sekolah SMK Negeri 10 Medan. Mereka juga berencana untuk menempuh jalur hukum jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
"Yang pasti memang dari segi hati pribadi akan kecewa, semua sedih, dari kami akan melanjutkan ini ke ranah hukum menuntut sekolah ini, bila perlu kepala sekolah diturunkan, waka kurikulum, operator dan semua pihak-pihak terkait karena di sini jelas ada pembiaran," tutupnya.
Tuntutan Orang Tua dan Siswa SMKN 10 Medan
1. Turunkan semua pihak yang terlibat dalam keterlambatan pengisian PDSS= Operator, Waka Kurikulum, Kepala Sekolah, periksa Guru BK dan guru2 terkait, serta Periksa Dinas Pendidikan yang lalai karena tidak memonitor pengisian PDSS
2. Gratiskan uang sekolah siswa eligible semester 6 dan gratiskan uang Ujian Kompetensi
3.Tiadakan KBM, jadi pembelajaran khusus persiapan UTBK/SNBT
4. Mendaftarkan siswa ikut intensif Bimbel dari luar yang profesional dengan biaya yang wajib ditanggung sekolah untuk persiapan SNBT
5. Membayar biaya pendaftaran SNBT
6. Memberikan beasiswa bagi seluruh siswa eligible untuk kuliah sampai tamat.
7. Meminta transparansi nilai rapor.
Sumber : detik.com