Investor Qatar Lirik Hutan Tapsel Untuk Proyek Karbon Trade

Investor Qatar Lirik Hutan Tapsel Untuk Proyek Karbon Trade

Rabu, 19 Februari 2025, Februari 19, 2025
OPEN REKRUTMEN PARALEGAL!

 


Tapsel,Peristiwa24.id - 

Investor asal Qatar tertarik mengembangkan proyek karbon trade di kawasan hutan Kuria Siondop, Kecamatan Siais, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Langkah ini sejalan dengan upaya global mengurangi emisi gas rumah kaca dan memanfaatkan lahan secara berkelanjutan.Abu Bakr Ahmed Nourain dari Qatar Engineering Trading and Construction Company (QETCC) menyatakan bahwa pihaknya telah sukses mengelola 5.000 hektare hutan di Kazakhstan dan berharap dapat berinvestasi lebih besar di Tapsel.“Kami melihat potensi besar di kawasan ini dan ingin menjadikannya model investasi karbon trade yang berkelanjutan,” ujarnya saat berkunjung ke Tapsel, Sabtu (15/2/2025).Proyek ini rencananya melibatkan konsorsium empat perusahaan besar dari Qatar dan Eropa. Selain meninjau lokasi, para investor juga bertemu dengan keturunan Raja Ranggar Laut Pulungan sebagai pemilik lahan serta melakukan ziarah ke makam Brahim Radja Ranggar Laut Pulungan.Abu Bakr menegaskan bahwa pengelolaan kawasan hutan akan tetap menjaga kelestarian lingkungan tanpa merusak ekosistem.

“Jika proyek ini berhasil, kami akan mengundang lebih banyak investor untuk mendukung masyarakat lokal dan meningkatkan pendapatan daerah,” katanya.Selain menjaga kelestarian satwa, proyek ini juga diharapkan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Namun, terkait nilai investasi, Abu Bakr menyebutkan bahwa penghitungan lebih rinci akan dilakukan setelah survei lapangan selesai.Dinas Kehutanan setempat akan mendampingi investor dalam peninjauan kawasan hutan yang akan dikembangkan. Dalam hal ini, dukungan pemerintah, yayasan, dan kemitraan asing dianggap krusial untuk merealisasikan proyek tersebut.Natasha Pulungan dan Iman Sobri Pulungan, mewakili keturunan Raja Ranggar Laut Pulungan, menyambut baik rencana investasi ini dan berharap adanya sinergi dengan masyarakat adat, Pemkab Tapsel, serta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

“Lahan Kuria Siondop memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam kemitraan usaha karbon trade. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga upaya pelestarian lingkungan,” ujar Natasha.Namun, Iman Sobri Pulungan mengingatkan bahwa lahan seluas 130.000 hektare ini masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk pengelolaan oleh pihak tertentu yang harus diselesaikan secara bijaksana.

Melalui sambungan telepon, Ketua Umum Yayasan Radja Ranggar Laut Pulungan, Ismail Nusantara Pulungan, yang berada di Norwegia, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait.Yayasan juga telah bersurat secara resmi kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut, termasuk PT ANJ Siais dan PT Agincourt Resources.Sebagai tanda penghormatan, investor Qatar disambut dengan upacara adat dan penyematan Ulos sebagai simbol kehangatan serta dukungan terhadap kerja sama ini.

Dinas Kehutanan Sumatera Utara, melalui UPT KPH 10 Wilayah Padangsidimpuan, menyatakan bahwa proyek ini perlu memastikan status dan potensi lahan sebelum pengelolaan dimulai. Meski demikian, mereka mendukung investasi ini selama tidak menimbulkan konflik agraria baru.Sukur Siregar dari Yayasan Raja Ranggar Laut Pulungan optimis bahwa kerja sama dengan Qatar dalam karbon trade bisa menjadi model sukses yang membawa manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian hutan di Tapsel.

Sumber : jawapos.com

TerPopuler