Medan,Peristiwa24.id -
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Effendy Pohan menyebut dokumen Geopark Kaldera Toba telah rampung dan tinggal diserahkan ke UNESCO.
"Kami menerima laporan dari Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) bahwa dokumen telah rampung dan siap diserahkan ke UNESCO," ujar Effendy Pohan saat menerima audensi TCUGGp, di Medan, Selasa.
Effendy mengatakan dengan menyiapkan dokumen tersebut target pertama BPTCUGGp yang mendapatkan kartu hijau (Green Card) diharapkan dapat tercapai.
Meskipun telah menyiapkan dokumen, Sekdaprov meminta BPTCUGGp tetap gencar melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota yang berada di kawasan Danau Toba.
Dia mengatakan kawasan Danau Toba dikelilingi tujuh kabupaten/kota sehingga ketujuh daerah tersebut harus terlibat dalam koordinasi.
“Lakukan koordinasi dengan sejumlah kabupaten/kota yang terlibat. Ada tujuh kabupaten/kota," sebut dia.
Selain itu, mantan Plt Kadispora ini juga meminta BPTCUGGp agar melakukan pendekatan dengan masyarakat dan pemangku kebijakan terkait.
Dia mengimbau BPTCUGGp menerima masukan dan kritikan dari seluruh elemen masyarakat terutama yang bertujuan untuk kebaikan Kawasan Danau Toba.
“Kalau penganggaran bisa berasal dari CSR perusahaan, baik swasta maupun BUMN dan BUMD, bisa dicoba bagaimana menjalin kerja samanya," ujarnya.
General Manager BP TCUGGp Azizul Kholis dalam kesempatan itu menyampaikan dokumen tersebut akan disampaikan paling lambat 17 Februari 2025 sesuai jadwal yang telah ditetapkan UNESCO.
Dokumen telah selesai pada 10 Februari 2025. UNESCO memberikan jadwal penyerahan dokumen paling lambat 17 Februari 2025," ujar Azizul.
Setelah penyerahan dokumen, dia mengatakan bahwa tim assesor akan melihat dan menilai langsung ke kawasan Kaldera Toba.
“Target kita Kartu Hijau. Tim Assesor akan datang pada Juni sampai Juli 2025. Tim tersebut adalah penilai dari luar," kata dia.
Dirinya menyebutkan, ada 7 rekomendasi dari UNESCO yang harus dilengkapi antara lain adalah keterlibatan geopark di kancah internasional.
“Target penyampaian dokumen sudah selesai. Kami juga sudah berkoordinasi dengan manajer pengelola geosite melalui zoom meeting," sebut dia.
Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada 7 Juli 2020 melalui Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris.
Penetapan ini menjadikan Kaldera Toba sebagai geopark ke-5 Indonesia yang terdaftar dalam UNESCO Global Geopark. Namun, Pada tahun 2023, UNESCO memberikan kartu kuning kepada Geopark Kaldera Toba.
Sumber : antaranews.com