NGAWI, Peristiwa24.id-
Puluhan siswa di SD Negeri Grudo 3, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terpaksa belajar di ruang kelas dengan atap yang disangga kayu. Kondisi ini membuat siswa merasa was-was karena atap ruang kelas dalam keadaan rusak.
Dewi Purnama, salah satu guru di SD Negeri Grudo 3, mengungkapkan bahwa kerusakan atap telah terjadi sejak tahun 2022. "Sebenarnya belajar di ruang kelas seperti ini tidak nyaman. Terlebih banyak siswa yang hiperaktif. Takutnya mengenai cagak penyangga dan roboh," ujar Dewi saat dikonfirmasi pada Jumat (7/2/2025).Manajemen sekolah telah mengajukan permintaan bantuan rehabilitasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi.
Namun, hingga saat ini, permintaan tersebut belum mendapatkan respons. Dewi menambahkan bahwa karena kerusakan yang tak kunjung diperbaiki, kondisi atap semakin parah.Kepala Sekolah SD Negeri Grudo 3, Sudarwati, menjelaskan bahwa dari ketiga ruang kelas yang rusak, kondisi kelas satu paling parah. Untuk menjaga kenyamanan belajar siswa, sebanyak 25 murid kelas 1 dipindahkan sementara ke ruang kelas 2, yang kerusakannya tidak separah kelas satu. Sementara itu, kelas 2 dengan jumlah 12 siswa dipindahkan ke ruang perpustakaan, sedangkan kelas tiga yang juga mengalami kerusakan atap masih ditempati oleh 31 siswa.
"Ketiga ruang kelas itu disangga kayu jati seadanya sebagai penguat atap dengan menjebol plafon. Apalagi saat ini kerangka atap sudah rapuh," kata Sudarwati. Ia menambahkan bahwa jika bantuan rehabilitasi tidak kunjung datang, pihaknya berencana memindahkan sebagian siswa belajar di masjid yang terletak dekat sekolah, terutama mengingat cuaca yang sering hujan disertai angin. Sudarwati menekankan bahwa berbagai upaya telah dilakukan sekolah untuk mempertahankan kondisi bangunan. Namun, usia bangunan yang sudah tua menyebabkan kerusakan terus terjadi.
Sumber:KOMPAS.com