Merangin Jambi Peristiwa 24.id-dalam menggunakan ADD seorang pemimpin desa harus transparan terhadap masyarakat setempat, apapun bentuk kinerja sebagai seorang pemimpin desa wajib ada keterbukaan didesa itu sendiri, atau melalui musyawarah desa ( musdes ) Sabtu 11 Januari 2025.
Lain hal nya dengan desa Nalo Gedang ini, terpantau langsung oleh team awak media ini dilapangan, dan hasil konfirmasi dengan pihak terkait desa setempat, ada dugaan bahwasanya kepala desa Nalo Gedang ini tidak ada keterbukaan atau ketransparan nya terhadap masyarakat.
Desa Nalo Gedang kecamatan Nalo Tantan, kabupaten Merangin provinsi Jambi ini dipimpin oleh ( Said ) yang sudah menjabat sebagai kepala desa mungkin kurang lebih empat tahun dari masa jabatan nya.
Saat team awak media ini mencoba mendatangi kediaman nya, untuk lanjut konfirmasi dari hasil, konfirmasi dilapangan, beliau mengatakan tentang rehabilitas jembatan milik desa tahun 2024 ini, jembatan gantung yang cuma dilalui kendaraan roda dua, itu menghabiskan dana senilai lebih kurang lebih 100 juta rupiah, dan jembatan yang satu nya yang bisa dilului oleh kendaraan roda empat itu berkisar sekitar 80 jutaan " ujar kades.
Adapun hasil konfirmasi dilapangan, dengan oknum BPD setempat mengatakan," iya bang dari awal tahun 2024 ini pembangunan fisik setau saya rehabilitas jembatan milik desa, kalau masalah dana yang dikucurkan itu saya kurang paham, tapi yang jelas papan informasi untuk keterbukaan fisik terhadap masyarakat, setau saya tidak ada bang." Ujar oknum BPD.
Selanjutnya di tahun 2023 itu ada pemeliharaan perawatan jalan lingkungan desa, itu seingat saya adalah sekitar 30 mobil koral, dan memakai alat gleder dari pu dengan dana yang dikucurkan saya juga kurang paham bang." Tambah oknum BPD
Hasil kroscek team awak media ini dilapangan, untuk rehabilitas jembatan milik desa tersebut ada dugaan selewengkan dana desa, dilihat dari kasat mata, jembatan gantung yang dilalui roda dua itu, hanya menghabiskan besi plat kapal sebanyak 21 lembar, dan jembatan yang dilalui roda empat masih memakai kayu permanen.
Lanjut terpantau dilapangan, perawatan jalan lingkungan desa juga tidak satu jalur melainkan seperti batu loncatan, melainkan mana yang rusak saja yang diperbaiki oleh pemimpin desa setempat itu pun sekarang sudah tampak banyak yang rusak.
Menurut data yang terhimpun dari 2023 ke 2024 anggaran dana desa dikucurkan untuk desa Nalo Gedang ini sama sekali tidak ada keterbukaan terhadap masyarakat setempat, baik dalam rehabilitas jembatan desa maupun tentang perawatan jalan lingkungan desa.
Untuk itu diminta kepada pihak yang terkait, team awak media ini menghimbau lewat pemberitaan media online ini, segera kroscek kinerja pemimpin desa seperti ini, karena adanya pemimpin desa seperti ini tidak hanya merugikan uang negara, tapi juga merugikan masyarakat setempat yang dipimpin nya. ( * UK* )
Team