Peristiwa24.id -
Australia menarik peredaran tiga varian mi instan Indomie dari pasaran yaitu Indomie Rasa Soto Mie, Ayam Bawang, dan Rasa Rendang.
Penarikan Indomie dari Australia ini terjadi karena ketiga produk tersebut tidak mencantumkan informasi alergen penting seperti susu dan telur, yang berisiko bagi konsumen dengan alergi atau intoleransi makanan.
Alergen adalah bahan pangan atau senyawa yang menyebabkan alergi dan/atau intoleransi
Mengapa Pencantuman Label Alergen Penting?
Alergi bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yakni makanan. Alergi makanan dapat menyebabkan sensasi kesemutan di mulut, pembengkakan pada bibir, lidah, wajah, atau tenggorokan.
Selain itu, alergi makanan bisa menumbulkan bentol gatal yang disebut urtikaria, hidung tersumbat, bersin, atau mata berair yang gatal, kram perut, muntah, atau diare, hingga anafilaksis.
Dikutip dari situs Mayo Clinic, Kamis (19/12/2024), alergi makanan dapat menyebabkan reaksi serius, termasuk anafilaksis, yang berpotensi mengancam jiwa. Oleh karena itu, pencantuman informasi alergen yang jelas sangat penting untuk melindungi konsumen.
Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mewajibkan pencantuman label alergen di kemasan makanan atau minuman yang mengandung alergen. Hal itu tercantum dalam Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Daftar alergen dalam kemasan harus dicetak tebal dengan tulisan "Mengandung alergen, lihat daftar bahan yang dicetak tebal".
Dikutip dari situs Mayo Clinic, Kamis (19/12/2024), alergi makanan dapat menyebabkan reaksi serius, termasuk anafilaksis, yang berpotensi mengancam jiwa. Oleh karena itu, pencantuman informasi alergen yang jelas sangat penting untuk melindungi konsumen.
Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mewajibkan pencantuman label alergen di kemasan makanan atau minuman yang mengandung alergen. Hal itu tercantum dalam Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Daftar alergen dalam kemasan harus dicetak tebal dengan tulisan "Mengandung alergen, lihat daftar bahan yang dicetak tebal".
Bahkan pangan olahan yang diproduksi menggunakan sarana produksi yang sama dengan pangan olahan yang mengandung alergen, wajib mencantumkan tulisan "Dapat mengandung alergen", Mungkin mengandung alergen", atau “Diproduksi menggunakan peralatan yang juga memproses alergen".
Apa Saja Makanan yang Bisa Menyebabkan Alergi?
Apa Saja Makanan yang Bisa Menyebabkan Alergi?
Dikutip dari Medical News Today, makanan yang biasa menyebabkan alergi adalah protein. Namun bagi sebagian besar orang protein tersebut tidak menyebabkan alergi.
Reaksi alergi bisa muncul karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali beberapa protein dalam makanan sebagai zat berbahaya.
Berikut adalah makanan yang sering menyebabkan alergi:
1.Telur: Alergi telur lebih umum pada anak-anak dan dapat menyebabkan reaksi serius seperti anafilaksis. Beberapa orang hanya alergi terhadap telur mentah, sementara yang lain dapat alergi terhadap telur dan produk unggas lainnya (sindrom bird-egg).
2. Ikan: Alergi ikan dapat menyebabkan reaksi parah, termasuk anafilaksis, dan orang yang alergi terhadap satu jenis ikan cenderung alergi terhadap ikan lainnya. Memasak tidak menghilangkan alergen ikan.
3.Susu Sapi: Alergi susu sapi umumnya terjadi pada anak-anak dan sering membaik seiring bertambahnya usia. Gejalanya termasuk ruam, diare, dan dalam kasus parah, anafilaksis.
4.Kacang Pohon: Alergi kacang pohon seperti kenari dan hazelnut biasanya berlangsung seumur hidup dan dapat menyebabkan anafilaksis. Seseorang yang alergi terhadap satu jenis kacang biasanya juga alergi terhadap kacang lainnya.
5.Kacang Tanah: Alergi kacang tanah dapat sangat parah, bahkan dalam jumlah kecil, dan tidak hilang dengan memasak. Orang yang alergi kacang tanah mungkin juga alergi terhadap kacang lain seperti kedelai atau kacang hijau.
6.Udang dan Kerang-kerangan: Alergi terhadap udang, lobster, dan kerang-kerangan dapat menyebabkan reaksi parah, dan orang yang alergi terhadap satu jenis kerang biasanya alergi terhadap yang lain.
7.Kedelai: Alergi kedelai sering terjadi pada anak-anak dan biasanya hilang seiring waktu. Meskipun jarang menyebabkan anafilaksis, gejalanya mirip dengan alergi susu.
8.Gandum: Alergi gandum sering terjadi pada bayi, terutama terhadap protein gliadin dalam gluten. Penderita alergi gandum disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung gluten.