Palembang - Peristiwa24.Online
DPD Serikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Sumatera Selatan (Sumsel) gelar pelantikan pengurus periode 2023-2028 di Rumah Makan Sri Melayu Jalan Demang Lebar Daun Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (13/1/2024) malam.
Ketua DPD Sapuhi Sumsel, Ir H Hifzullah beserta pengurus dilantik langsung oleh Ketua Umum DPP Sapuhi, Drs H Syam Resfiadi yang berjalan dengan sukses.
Ketua DPP Sapuhi H Syam Resfiadi mengucapkan alhamdulillah hari ini, bertepatan 1 Rajab 1445 Hijriah bisa melantik Ketua beserta pengurus DPD Sapuhi Sumsel yang dihadiri pejabat Pemerintah Provinsi Sumsel, Kota Palembang, Kementerian Agama dan pengurus Asosiasi lain.
"Kegiatan hari ini cukup meriah dan saya juga kaget, karena saya pikir undangan yang hadir hanya 10-15 orang saja, ternyata lebih dari 30 orang," ucapnya.
Ia ungkapkan bahwa acara hari ini sengaja dibuat agar ada gaung dan sosialisasi untuk Sumsel dan khususnya Kota Palembang, dimana pihaknya selaku penyelenggara umrah resmi.
"Artinya para putra daerah sekarang sudah mampu untuk mengurus jamaah haji yang datang dari daerahnya masing-masing dan tidak perlu lagi dari kota lain masuk ke Kota Palembang atau ke daerah Lain," ungkapnya Syam.
Tadi telah disampaikan oleh Kanwil Kemenag Sumsel bahwa di Kota Palembang Provinsi Sumsel ada 43 (empat puluh tiga) Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) asli punya putra daerah dan 50 cabang dari kota lain. Potensi bisnis ini cukup besar
"Artinya belum imbang antara PPIU punya putra daerah dengan cabang dari luar Sumsel yang ada di Sumsel. Hal ini perlu digalakkan lagi agar putra daerah di sumsel lebih giat dan berani untuk bisnis ini," ujarnya.
Lanjut dia terangkan bahwa PPIU dan Penyelenggara Ibadah Haji khusus (PIHK) di Pulau Jawa kalah Dibandingkan dengan pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, karena secara umum pasar Umrah berada di 3 (tiga) pulau tersebut.
"Hampir 75 persen pasar umrah di Indonesia berada di tiga Pulau tersebut dan di Pulau jawa hanya 25 persen, kami di Pulau jawa sedikit mendapatkan jamah umrah karena persaingan untuk mendapatkannya cukup ketat. Dari 2600 trevel umrah di Indonesia di Pulau jawa ada 2000 dan 600 trevel umrah ada di luar Pulau Jawa," terangnya Syam.
Lebih lanjut Syam terangkan bahwa hal ini dapat memberikan kesempatan bagi putra daerah untuk meraub jamaah yang berasal dari daerahnya untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar tidak tertipu dari trevel umrah pendatang atau cabang dari luar Sumsel.
"Banyak trevel umrah dan ibadah haji yang menipu banyak dari luar Sumsel walaupun tidak menutup kemungkinan juga ada dari daerah Sumsel, tetapi yang jelas trevel umrah dan haji para pendatang tidak kenal dengan para pejabat Kanwil Kemenag setempat," katanya.
Terakhir dia katakan bahwa pihaknya akan memotivasi, agar Putra daerah berani tidak hanya dalam urusan mengurus umrah, tetapi juga haji khusus, karena potensi haji tersebut sebagai tabungan 7 (tujuh) Tahun yang akan datang.
"Memang saya perhatikan dari anggota saya sendiri, dari 8 (delapan) anggota yang sudah terdaftar, 3 (tiga) sudah memiliki izin PIHK dan 5 (lima) belum. Saya motovasi mereka terus untuk meningkatkan penjulan, karena minimum harus ada 1000 jamah, untuk mendapatkan izin PIHK tersebut," pungkasnya.
Pewarta : ( FIKI ).