PERISTIWA24.ONLINE, Sarolangun -
Banjir yang terjadi di Kabupaten Sarolangun, Jambi terus meluas. Saat ini, BPBD bersama TNI/Polri terus melakukan upaya evakuasi kepada warga setelah terendam oleh banjir bandang yang menerjang daerah itu.
Akibat banjir bandang yang terjadi di Sarolangun tersebut, sebanyak 4 jembatan penghubung ikut terputus.
"Iya banjir ini kan sudah dari kemarin ya, karena banjir ini adalah banjir bandang naiknya secara tiba-tiba maka jembatan gantung yang menjadi akses bagi warga terputus karena tak kuat menahan deras air yang begitu tinggi," kata Kepala BPBD Sarolangun Jambi, Solahudin Nopri kepada MEDIA PERISTIWA.COM Senin (15/1/2024).
Intensitas hujan tinggi di daerah Sarolangun Jambi ini juga membuat debit air Sungai Batang Limun, Sungai Batang Tembesi dan Sungai Batang Asai meluap. Luapan air sungai itu juga membuat 700 rumah warga juga terdampak banjir.
"Banjir yang terjadi itu tidak secara keseluruhan ya, yang berdekatan dengan aliran sungai saja yang terendam. Itu ada di empat kecamatan dengan ketinggian yang relatif berbeda," ujarnya.
Bahkan, kata dia pihak BPBD Sarolangun masih mendata secara keseluruhan total jiwa yang terdampak dalam bencana banjir bandang itu. Apalagi banjir ini terjadi secara tiba-tiba.
"Kita sekarang masih mencari data pastinya dulu ya ada berapa jiwa yang terdampak. Karena ini banjir bandang, bisa kemungkinan air cepat surut karena terbawa arus bisa juga masih bertahan jika intensitas hujan masih tinggi," ungkapnya.
Sejauh ini, pihak BPBD Sarolangun juga mengutamakan evakuasi warga baik dari lansia, ibu hamil, balita serta orang yang dalam kondisi sakit. Hal itu bertujuan bentuk penyelamatan utama bagi kelompok warga yang rentan terhadap bencana banjir.
"Karena fokus kami saat ini penyelamatan atau evakuasi dulu, jadi itu dulu fokus kami, lalu baru bisa mendata pasti total jiwa yang diungsikan maupun terdampak. Intinya kami fokus evakuasi warga-warga yang jadi prioritas dulu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sarolangun Arief Hamdani mengatakan, dari empat jembatan gantung putus saat ini tidak bisa dilewati oleh masyarakat. Jembatan itu mengalami rusak parah dan tentunya harus secepatnya diperbaiki lantaran kondisi menjadi penghubung warga desa.
"Empat jembatan gantung yang putus ini itu ada di kawasan Raden Anom, Kecamatan Batang Asai, Teluk Kecimbung, Kecamatan Batin VIII, Pulau Aro Kecamatan Pelawan, dan Pulau Malako," katanya.
Ia menyebut terhadap jembatan gantung yang putus, pihaknya akan menghitung anggaran untuk perbaikan kerusakan jembatan tersebut. Nantinya jembatan itu akan diperbaiki segera melihat alokasi anggaran yang ada.
"Yang jelas kita proses penghitungan dulu, nanti apakah rehab atau bagaimana kita lihat lagi dana BTT," ujarnya.
Sementara dalam banjir bandang ini, Pj Bupati Sarolangun Jambi Bachril Bakri telah melakukan peninjauan ke warga. Pihak pemkab juga sudah menyalurkan bantuan berupa bahan pangan dan tenda pengungsian buat warga terdampak.
"Untuk yang terendam banjir itu ada di Kecamatan Batin VIII di Desa Teluk Kecimbung, lalu Kecamatan Sarolangun di Desa Baru, kemudian Kecamatan Limun dan terakhir Kecamatan CNG. Semuanya itu baru perkirakan kita keseluruhan yang terdampak banjir lebih 700 rumah warga," katanya.
Bachril juga memastikan bahwa ketinggian banjir bervariasi, namun banjir yang paling dalam itu mencapai ketinggian 2,5 meter di daerah Desa Baru tepatnya di Kecamatan Sarolangun.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini, namun yang ada korban rumah lantaran peralatan rumah yang rusak," ucap Bachril
Saat ini, Pemkab Sarolangun bersama Polres setempat sudah memberikan bantuan, berupa makan siap saji kepada masyarakat yang terdampak banjir.
"Selain itu kita juga sudah mendirikan dapur umum, dan posko pengungsian juga," ujarnya.
Diketahui, banjir yang terjadi di Jambi ini sudah semakin meluas ke beberapa daerah di Jambi. Bahkan banjir ini sudah 2 pekan tak kunjung surut lantaran intensitas hujan tinggi.
Tercatat ada 7 kabupaten yang sudah terendam banjir