Waspada Self Harm Di Lumajang Dua Dinas Kolaborasi

Waspada Self Harm Di Lumajang Dua Dinas Kolaborasi

Minggu, 03 Desember 2023, Desember 03, 2023
OPEN REKRUTMEN PARALEGAL!

Waspada Self Harm Di Lumajang Dua Dinas Kolaborasi 


peristiwa24.online Lumajang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Jawa Timur Rosidah, mengatakan pemerintah kabupaten menyikapi tren bahaya self-harm (menyakiti diri sendiri) pencegahan melakukan sosialisasi bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat.

Angka yang dihimpun WHO tahun 2017 pada usia 13 sampai 17 tahun mencapai 20,21 persen dengan kolaborasi kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat mengurangi dan mencegah terjadinya self-harm. Sementara di Indonesia self-harm terbanyak dilakukan oleh remaja perempuan dengan angka 93 persen.

"Aksi implementasi wawasan kesehatan ke sekolah-sekolah melalui literasi pendidikan kesehatan sehingga mampu menghindari diri dari permasalahan yang terdampak buruk terhadap kesehatan melalui hidup bersih dan sehat. Tentangan yang dihadapi remaja berbagai ragam mulai dari permasalahan gizi kesehatan jiwa ataupun mental yang saat ini marak terjadi yaitu dengan self-harm", Minggu (03/12/2023).

Rosidah menyampaikan dari data yang dihimpunnya self-harm terjadi mulai usia SD sampai SMA, mereka melakukan penyimpangan tersebut karena faktor orang tua, ditinggal pacarnya, dan problem anak-anak di lingkungannya.

Diharapkan kebersamaan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan melalui gerakan "Serentak Aksi Bergizi" dapat menjembatani pencegahan perjadinya self-harm karena kegiatan tersebut dilakukan setiap lembaga pendidikan.

Sementara itu Bagian Klinis Psikologi RS. dr., Haryoto Lumajang Dewi Asmawati menjelaskan penanganan pertama yang dilakukan harus mencari tau penyebabnya faktor penyimpangan baik internal atau eksternal, langka berikut menindaklanjuti dengan dari kebutuhan. Di Lumajang sendiri kasus self-harm ada beberapa kasus yang telah dilakukan pada usia SMP dan SMA namun pihaknya tidak bisa memberikan informasi data pasti.

"Kalau saya di rumah sakit banyak yang ditangani namun data pastinya saya tidak bisa mengeluarkan, setau saya memang ada beberapa anak-anak usia sekolah SMP dan SMA yang sudah melakukan self-harm", ucapnya.

Untuk menjauhi self-harm pihak keluarga harus peka terhadap perubahan sikap dan perilaku anak-anaknya, karena waktu terbanyak berada di lingkungan keluarga selebihnya berada lingkungan pendidikan dan masyarakat.

"Bila ada anak-anaknya ceria tiba-tiba murung dan tertutup diri orang tua harus melakukan pendekatan komunikasi dan menanyakan problem yang dihadapi untuk mencari solusi, diharapkan jika tidak ada perubahan ada upaya cepat melakukan konsultasi psikologi", pungkasnya.

(mia) 

TerPopuler