Peristiwa24.online, Lumajangkamis 14/12/23,dengan adanya perubahan moderenisasi saat ini, sebuah masjid dan gereja di bangun secara berdampingan, tepatnya di desa Tempeh tengah kecamatan Tempeh kab Lumajang.Meski Masjid dan Gereja merupakan tempat ibadah dari dua agama yang berbeda, nyatanya masyarakat tidak merasa resah.
Tidak hanya menarik perhatian tiap orang yang berlalu lalang di depannya,ide dari masyarakat Tempeh ini juga menunjukkan sisi toleransi yang baik dalam kehidupan beragama,dan kedua tempat ibadah tsb terlihat menyatu satu sama lain.
Gambaran kemajemukan agama nampak sudah di kec Tempeh ini, menurut kepala desa setempat Mansyur Syah ,berkata dalam menjaga kenyamanan dibuatlah kesepakatan dimana toa hanya dibunyikan saat adzan saja, selebihnya saat beribadah hanya menggunakan pengeras suara yang ada di dalam masjid saja, begitu juga dengan lonceng yang ada di gereja tidak pernah dibunyikan.
Tim peristiwa24.com telah melakukan observasi,dengan cara menemui kedua tokoh agama yakni Takmir Masjid dan Pendeta.Mereka menegaskan walaupun kedua tempat ibadah tersebut bersebelahan namun hingga saat ini belum pernah terjadi gesekan antara satu dengan lainnya,karena kesadaran merupakan kunci penting dalam kehidupan beragama.
Mereka juga menghimbau semoga dengan berdirinya Masjid dan Gereja secara berdampingan ini dapat menginspirasi masyarakat lainnya, khususnya di seluruh kabupaten Lumajang, dengan tujuan mempererat kerukunan antar umat beragama.