.png)
Rupat - peristiwa24.online
Pada hari pertama pembukaan pelatihan turut dihadiri utusan dari UPT Disperindag.Kecamatan Rupat dan Rupat Utara. Perwakilan dari Kecamatan Rupat Utara Panut.
Ketua Tim Pengabdian BPDLH Fisip Unri, Dr. Adianto mengatakan, Baru-baru ini selama 2 hari, tepatnya tanggal 18 dan 19 Desember 2023. Kami memberikan pelatihan kepada ibu-ibu Suku Akit dari lima desa. Alhamdulilah semangat mereka sangat bagus sekali. Hari Rabu (20/12/2023)
Tim Pengabdian Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Universitas Riau (Unri) memberikan pelatihan perempuan suku Akit dari lima desa di pulau Rupat memanfaatkan lidi sawit menjadi produk handmade.
Jumlah perempuan suku Akit yang menjadi peserta pelatihan pemanfaatan lidi sawit jadi produk handmade sebanyak 25 orang. Berasal dari Desa Titi Akar, Suka Damai dan Hutan Ayu (Rupat Utara). Desa Dungun Baru dan Sungai Cingam (Rupat).
Adianto menyampaikan, pada pelatihan yang dilaksanakan 2 hari itu menghadirkan narasumber Suranto (alias Trimo) pembuat mesin lidi sawit. Narasumber tak hanya memberikan teori. Lebih banyak praktek. Bagaimana membuat lidi sawit menjadi produk bernilai ekonomis.
Adianto menerangkan, Waktu pelatihan kemarin, kami membawa langsung mesin pengolah lidi sawit buatan pak Trimo. Saat itu peserta diajari bagaimana mengoperasikan mesin. Kemudian membuat lidi sawit menjadi keranjang. Terakhir memoles keranjang dengan pernis.
Adianto menjelaskan pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari memberikan dampak positif bagi ibu-ibu Suku Akit dari Kecamatan Rupat dan Rupat Utara. Selama ini, mereka hanya membiarkan lidi sawit tidak bernilai ekonomi. Saat ini mindset mereka sudah berubah.
Adianto memberi pemahaman cara memasarkan produk yang dihasilkan. Untuk pemasaran akan dibantu UPT Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kecamatan Rupat dan Rupat Utara. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkalis.
Tidak hanya memberikan pelatihan kepada 25 perempuan dari Suku Akit. Tim Pengabdian BPDLH Fisip Unri memberikan bantuan hibah berupa mesin pengolah lidi sawit untuk 5 desa.
Peserta diberikan pemahaman terkait dengan packaging produk dan labeling logo produk. Peserta tetap hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Berharap setelah ini, peserta bisa mentransformasikan kemampuannya kepada ibu-ibu lain yang ada di desa masing-masing.
Alhamdulillah, sekarang ini para ibu-ibu suku Akit dari lima desa sudah terbuka pengetahuannya untuk bagaimana mengolah lidi sawit bernilai ekonomis.
Reporter : simon parlaungan
Sumber : DISKOMINFOTIK Bengkalis