Peristiwa24.Madiun.Permasalahan sampah hampir dialami oleh setiap daerah,baik lingkup lokal, regional, nasional bahkan internasional.Di lingkup rumah tangga pun, permasalahan sampah juga muncul yang disebabkan karena keterbatasan lahan pengelolaan sampah terutama di pemukiman yang cukup padat penduduknya.Menurut Kadin LH Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi,AP.MH bahwa permasalahan sampah akan muncul setelah sampah menimbulkan masalah atau bencana.Permasalahan sampah akan muncul ketika sampah telah mengganggu kesehatan dan keindahan rumah tangga dan daerah.Hampir setiap aktivitas manusia selalu menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik.Mengingat permasalahan sampah ini cukup penting dan urgent ,maka pihak berkomitmen ingin mengatasi dan menuntaskan permasalahan sampah khususnya di wilayah ibukota Kabupaten Madiun, Puspem Caruban.Melalui Bidang Persampahan dan Bank Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun saat ini bekerja keras untuk mencari solusi bagaimana mengatasi dan menuntaskan permasalahan sampah?Dan Bagaimana mengubah image permasalahan sampah sebagai momok yang menakutkan menjadi permasalahan sampah yang membahagiakan? Untuk mengatasi permasalah sampah,DLH Kabupaten Madiun membentuk wadah yang dinamakan "Bank Sampah".Siyam Sumartini yang merupakan motor penggerak di Bidang Persampahan dan Bank Sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun menyampaikan keterangan,dimana wadah "Bank Sampah" ini dikelola oleh seorang direktur yang akan memanage bagaimana mengatasi permasalah sampah dengan bertindak bijak? Melatarbelakangi persoalan sampah ini,maka Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun menggelar kegiatan bertema:"Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)". Bertempat di RM Utama Caruban,DLH mendatangkan seorang motivator dan aktivitas lingkungan hidup yaitu Titik Roesmiati,S.Pd.M.Pd untuk memberikan materi pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair kepada peserta direktur-direktur Bank Sampah wilayah Kabupaten Madiun sebelah Utara.Secara gamblang dan jelas,Titik memberikan materi pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC) untuk mendukung program "Zero Waste". "Program Zero Waste adalah sebuah konsep yang kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sisa konsumsi.Adapun tujuannya agar sisa konsumsi tidak berakhir di TPA tetapi kita ikut menjaga sumber daya dan kelestarian alam," terang Titik Roesmiati.Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat,maka perlu mengubah paradigma."Paradigma pengelolaan sampah harus kita ubah menjadi 3 R atau 4 R yaitu Refuse, Reduce,Reuse dan Recycle," tegas Titik Roesmiati.Lebih lanjut,"Belajar dari permasalahan sampah yang menimbulkan bencana longsor " LEUWIGAJAH " di Cimahi 2005 yang menenggelamkan wajah 3 desa,71 rumah dan 141 jiwa meninggal,maka kesadaran untuk mengelola permasalahan sampah lebih bijak perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan" ungkap Titik Roesmiati ,S.Pd.M.Pd.(11/2023).Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi,AP.MH berharap dengan diadakannya pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair merupakan salah satu solusi terbaik mengatasi permasalahan sampah yang ada di wilayah Kabupaten Madiun.Dan dengan terbentuknya Bank Sampah di semua wilayah,sampah dapat diolah menjadi Pupuk Organik Cair dan berbagai bentuk kerajinan tangan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi kedepannya.(HARRY)
DLH Kabupaten Madiun Gelar Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi POC Yang Menimalisir Permasalahan Sampah
Peristiwa24.Madiun.Permasalahan sampah hampir dialami oleh setiap daerah,baik lingkup lokal, regional, nasional bahkan internasional.Di lingkup rumah tangga pun, permasalahan sampah juga muncul yang disebabkan karena keterbatasan lahan pengelolaan sampah terutama di pemukiman yang cukup padat penduduknya.Menurut Kadin LH Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi,AP.MH bahwa permasalahan sampah akan muncul setelah sampah menimbulkan masalah atau bencana.Permasalahan sampah akan muncul ketika sampah telah mengganggu kesehatan dan keindahan rumah tangga dan daerah.Hampir setiap aktivitas manusia selalu menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik.Mengingat permasalahan sampah ini cukup penting dan urgent ,maka pihak berkomitmen ingin mengatasi dan menuntaskan permasalahan sampah khususnya di wilayah ibukota Kabupaten Madiun, Puspem Caruban.Melalui Bidang Persampahan dan Bank Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun saat ini bekerja keras untuk mencari solusi bagaimana mengatasi dan menuntaskan permasalahan sampah?Dan Bagaimana mengubah image permasalahan sampah sebagai momok yang menakutkan menjadi permasalahan sampah yang membahagiakan? Untuk mengatasi permasalah sampah,DLH Kabupaten Madiun membentuk wadah yang dinamakan "Bank Sampah".Siyam Sumartini yang merupakan motor penggerak di Bidang Persampahan dan Bank Sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun menyampaikan keterangan,dimana wadah "Bank Sampah" ini dikelola oleh seorang direktur yang akan memanage bagaimana mengatasi permasalah sampah dengan bertindak bijak? Melatarbelakangi persoalan sampah ini,maka Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun menggelar kegiatan bertema:"Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)". Bertempat di RM Utama Caruban,DLH mendatangkan seorang motivator dan aktivitas lingkungan hidup yaitu Titik Roesmiati,S.Pd.M.Pd untuk memberikan materi pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair kepada peserta direktur-direktur Bank Sampah wilayah Kabupaten Madiun sebelah Utara.Secara gamblang dan jelas,Titik memberikan materi pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC) untuk mendukung program "Zero Waste". "Program Zero Waste adalah sebuah konsep yang kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sisa konsumsi.Adapun tujuannya agar sisa konsumsi tidak berakhir di TPA tetapi kita ikut menjaga sumber daya dan kelestarian alam," terang Titik Roesmiati.Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat,maka perlu mengubah paradigma."Paradigma pengelolaan sampah harus kita ubah menjadi 3 R atau 4 R yaitu Refuse, Reduce,Reuse dan Recycle," tegas Titik Roesmiati.Lebih lanjut,"Belajar dari permasalahan sampah yang menimbulkan bencana longsor " LEUWIGAJAH " di Cimahi 2005 yang menenggelamkan wajah 3 desa,71 rumah dan 141 jiwa meninggal,maka kesadaran untuk mengelola permasalahan sampah lebih bijak perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan" ungkap Titik Roesmiati ,S.Pd.M.Pd.(11/2023).Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi,AP.MH berharap dengan diadakannya pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair merupakan salah satu solusi terbaik mengatasi permasalahan sampah yang ada di wilayah Kabupaten Madiun.Dan dengan terbentuknya Bank Sampah di semua wilayah,sampah dapat diolah menjadi Pupuk Organik Cair dan berbagai bentuk kerajinan tangan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi kedepannya.(HARRY)