.png)
Peristiwa24.online, Surabaya - Seorang wanita di Surabaya bernama Ida Susanti menceritakan pengalaman pahitnya dinikahi seseorang yang awalnya mengaku pria tapi ternyata seorang perempuan. Cerita ini viral di media sosial dan menggegerkan netizen.
Video yang diunggah akun TikTok @yolayola8040 itu langsung menuai banyak respons dari warganet. Hingga Jumat (29/9) video itu telah dilihat 17,5 juta orang. Selain itu, video ini juga disukai 1,2 juta kali, dan mendapat komentar 13,2 ribu kali.
Saat ditemui untuk mengklarifikasi unggahan video itu, Ida mengakui bahwa itu adalah kisah yang dia alami. Dia mengaku telah mengalami kerugian secara materi dan nonmateri, merasa ditipu, dipukuli, diancam dibunuh, bahkan mengalami kekerasan seksual selama 23 tahun.
Ida menceritakan bahwa dirinya pertama kali diperkenalkan dengan suaminya yang bernama Nardinata Marshioni Suhaimi pada Juni 2000. Sebulan kemudian dirinya bersedia menikah tanpa curiga apa-apa terhadap Nardinata.
Fakta yang mengguncang itu baru terungkap saat dirinya berbulan madu dengan suaminya di luar negeri. Nardinata mengaku bahwa sebenarnya dirinya adalah seorang perempuan yang tidak butuh istri, tetapi membutuhkan pasangan untuk bisa pergi ke sejumlah tempat.
Sebagai gantinya, Ida juga sempat dibelikan rumah di kawasan elite Surabaya dan sempat dibukakan usaha. Tapi Ida merasa ditipu ketika Nardinata mulai memintanya mengirimkan barang yang dijanjikan diganti uang tapi tidak pernah dia terima, dan tetap menerima kekerasan saat bertemu Nardinata.
Hingga akhirnya Ida mengaku nekat melaporkan suaminya itu ke Polda Jatim pada 2002. Tetapi proses hukum itu tidak menemukan ujung. Demikian juga ketika dia kembali melapor pada 2013.
Ida sempat membongkar bahwa suaminya itu memiliki 3 identitas. Suaminya itu memiliki identitas dengan nama Oni Yusuf, kedua Nardinata Marshioni Suhaimi, dan ketiga nama perempuannya yakni Nara Maria Suhaimi Joseph.
Selama 21 tahun Ida mengaku telah berjuang mencari keadilan. Setelah laporan pertamanya, pada 2007 suaminya Nardinata sudah sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak kepolisian.
Namun, kasus itu tetap tak berujung. Puluhan tahun itu Ida mengaku mengikuti seluruh proses hukum, menunggu peninjauan ulang, menyewa lebih dari 6 pengacara, hingga habis energi dan uangnya. Ujung-ujungnya, rumahnya yang ada di Pakuwon City dieksekusi pengadilan pada 8 Juli 2023.
"Aku tahu siapa lawanku, karena suamiku juga sudah bilang, kalau saya tidak bisa melaporkan karena dia adiknya Baba Alun (Jusuf Hamka) waktu itu tahun 2000 kan saya nggak tahu, ternyata Jusuf Hamka. Saya tidak takut, karena memang benar dia adiknya. Saya akui, Bapak Jusuf Hamka tidak ada hubungannya dengan adiknya (dalam kasus yang Ida alami), dia cuma kakak," ujarnya, Jumat (29/9/2023).
Kepada awakmedia Ida terus menegaskan bahwa Nardianta memang adik Jusuf Hamka, sesuai dengan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dia ketahui.
"Nara (Nardinata) sendiri yang ngomong. Pokoknya bener di BAP ada dan mengakui kalau Jusuf kakaknya kandung," ujarnya.
Menurut Ida, Nardianta merupakan adik bungsu Jusuf Hamka. Namun, Ida mengaku tak pernah bertemu dengan Jusuf Hamka.
"Kakak kandung, dia adiknya paling kecil. Selama pernikahan nggak pernah ketemu," akunya.
Sumber : Detikjatim.com