Rupat Utara - peristiwa24.online
Desa Teluk Rhu akan menjadi desa wisata unggulan yang tidak hanya memberikan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Menjaga kelestarian alam, memberdayakan masyarakat secara ekonomi dan sosial. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif, signifikan dalam lingkungan lokal.
Langkah besar menuju pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan tengah digalakkan di Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau daratan.
Tim dari Kelompok Jabatan Fungsional Dosen Kebijakan Publik dan Governansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau dipimpin oleh Dr. Febri Yuliani, S.Sos, M.Si, telah menginisiasi program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan fokus utama pada kebijakan pemberdayaan masyarakat desa wisata melalui adaptasi Clean, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE).
Giat didukung dan dihadiri oleh pemerintah desa Teluk Rhu diwakili oleh ibuk Suhaili, S.IP selaku sekretaris desa Teluk Rhu. Dihadiri oleh tokoh pendidikan Kecamatan Rupat Utara bapak Arafik, S.Pd, M.Pd. Kelompok UMKM dan kelompok masyarakat sadar wisata desa Teluk Rhu. Pada hari Kamis (10/8/2023).
Menjaga harmoni antara pariwisata, lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Tim mengajak warga Desa Teluk Rhu untuk mengadopsi prinsip CHSE. Bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperhatikan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan.
Tim terdiri dari beberapa akademisi ternama ini, seperti Prof. Dr. Sujianto, M.Si, Dr. Hasim As'ari, S.Sos, M.Si, Hafzana Bedasari S.Sos, M.Si, Masrul Ikhsan, S.Sos, M.Si, dan Ahmad Hadi, S.AP, M.KP, bekerja sama dengan masyarakat Desa Teluk Rhu. Mengidentifikasi potensi dan tantangan dalam mengimplementasikan prinsip CHSE.
Langkah awal yang diambil adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya prinsip CHSE dalam pengembangan desa wisata. Serangkaian workshop, seminar, dan pertemuan interaktif, warga Desa Teluk Rhu diberikan pemahaman mendalam mengenai dampak positif yang dapat dihasilkan dari adopsi prinsip tersebut. Mulai dari pemisahan dan pengolahan sampah yang tepat. Pemeliharaan kebersihan dan keamanan area pariwisata. Semua aspek dijelaskan secara komprehensif.
Dr. Febri Yuliani menyatakan, Kami berkomitmen untuk membantu masyarakat Desa Teluk Rhu dalam mengembangkan potensi wisata mereka dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi antara tim akademisi dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini.
Prof. Dr. Sujianto menambahkan, CHSE adalah landasan yang solid untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Memprioritaskan kebersihan, kesehatan dan keamanan. Menjaga lingkungan, Desa Teluk Rhu dapat menjadi contoh sukses bagi destinasi wisata lainnya.
Dr. Hasim As'ari, S.Sos, M.Si menggarisbawahi pentingnya pendekatan partisipatif dalam pengembangan desa wisata. Masyarakat Desa Teluk Rhu harus menjadi bagian integral dalam perencanaan, implementasi. Evaluasi program ini. Pemahaman masyarakat tentang manfaat jangka panjang dari penerapan prinsip CHSE harus ditingkatkan, melalui pendekatan edukasi dan pelatihan yang berkelanjutan.
Program ini juga mengajarkan kepada masyarakat setempat strategi menjadi potensi pemandu wisata yang edukatif, optimalisasi layanan kuliner berbasis lokal, pemasaran produk lokal wisata serta menggali peluang dan tantangan dalam mengoptimalkan objek wisata lokal untuk memperkuat ekonomi masyarakat setempat dan meningkatkan nilai tambah dari sektor pariwisata, tutupnya.
Reporter : simon parlaungan
Sumber : Diskominfotik Kab.Bengkalis