BEKASI, Peristiwa24.online - Pencarian satu keluarga di Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang dilaporkan hilang sejak 20 Mei 2023 mulai menemukan titik terang. Seperti diketahui, satu keluarga yang hilang terdiri dari suami berinisial KF (35); istri GSR (34); serta kedua anaknya, GAF (7) dan KAF (2). Natalia Rotinsulu, kakak kandung dari GSR mengaku mendapat pesan singkat melalui WhatsApp dari adiknya sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (11/7/2023). "Sudah dapat kabar. Puji Tuhan, alhamdulillah mereka dalam keadaan baik-baik. Yang bersangkutan mengabari karena ada yang lihat (berita) di Detik," kata Natalia kepada Kompas.com, Selasa (11/7/2023).
Natalia belum mengetahui keberadaan GSR dan keluarganya saat ini. Natalia juga belum mengobrol dengan sang adik melalui sambungan telepon. Karena itu, ia belum tahu alasan keluarga adiknya tiba-tiba menghilang meski tetangga menyebutnya pindah rumah. "Belum sampai situ (alasan kepindahan). Belum bisa dijawab sampai ke sana juga dari yang bersangkutan. Jadi status ketemu sih belum, tapi baru mendapat kabar," tutur dia. Saat ini, Natalia bersama keluarganya yang lain masih menunggu informasi dari GSR. Namun, jika tidak kunjung mendapat kabar pasti dari GSR, Natalia dan keluarga akan melanjutkan pencarian. "Rencana ke depan sih saya masih akan cari di mana lokasinya kalau memang belum mau diberi tahu adik saya. Cuma sekarang, sementara pencarian akan melibatkan keluarga saja," ucap dia.
"Saya video call-an sama mereka tanggal 12 Mei dan itu baik-baik saja, enggak ada apa-apa. Kalau ada apa-apa, biasanya cerita," ungkap Natalia, Senin (10/7/2023). Kemudian, pada 25 Mei orangtua KF memberikan kabar kepada Natalia bahwa KF dan keluarga menghilang dan tidak dapat dihubungi. Natalia langsung berkirim pesan kepada adik iparnya melalui WhatsApp. Pesan itu hanya centang satu alias tidak terkirim. Beberapa hari kemudian, pesan itu terkirim tetapi tidak dibalas.
Depok Pihak keluarga pernah meminta bantuan kepada anggota Polsek di Jakarta Selatan untuk mencarikan keberadaan KF sekeluarga. Saat dilacak oleh polisi, diketahui mereka sedang berada di Tapos, Depok, Jawa Barat. Pihak keluarga pun langsung mendatangi lokasi yang dimaksud yang ternyata dipenuhi banyak kontrakan. "Malem itu (1 Juni 2023), saya ke Tapos, dan area titik itu banyak kontrakan. Kami sudah ketemu tiga pengurus kontrakan, tapi enggak ada orang (penghuni) baru," ujar Natalia. “Saya cari di waktu yang berbeda-beda, enggak ketemu juga karena titik lokasi itu padat kontrakan," imbuh dia. Pindah Terburu-buru Pindah terburu-buru Ineke (22), yang merupakan tetangga KF, mengaku sempat melihat keluarga tersebut mengangkut barang-barangnya dengan mobil pickup pada 20 Mei 2023 dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
“Malam kejadian itu saya sempat nengok, saya cuma bilang ‘Bapak pindah? Pindah ke mana?’ Bapak itu cuma sambil ketawa bilang ‘iya teh’,” ujar Ineke, Selasa (11/7/2023). Proses pindahan itu cukup terburu-buru. Sebab, mobil pickup yang digunakan hanya mengangkut barang sekali. “Kalau orang pindahan kan dua sampai tiga kali angkut barang, ini cuma satu kali. Jam satunya itu langsung pergi, itu pun tampak buru-buru perginya," ujar dia. Lantaran tidak sempat bertegur sapa dengan GSR saat proses perpindahan barang, Ineke lantas mengirim pesan WhatsApp kepada GSR untuk salam perpisahan, sekitar pukul 22.30 WIB pada hari yang sama. "'Mama GAF pindah? enggak sempat perpisahan kita, maafin Keke kalau ada salah'," demikian pesan yang dikirim Ineke kepada GSR. Namun, pesan WA tersebut centang satu atau tidak terkirim sampai saat ini. Padahal sehari sebelumnya, pada 19 Mei, Ineke dan GSR sempat saling berkirim pesan. Barang masih tertinggal di rumah Aparat setempat bersama pihak keluarga sempat mendobrak rumah keluarga KF pada 28 Mei 2023 dan ditemukan sejumlah barang di sana. Ineke mengatakan, di dalam rumah itu masih tersisa kasur, lemari, dan kompor.
Berdasarkan pantauan, Selasa, di teras samping rumah juga masih ada sejumlah barang lain. Masih Banyak Barang Tertinggal Di antaranya ada dua sepeda anak-anak, satu jemuran besi, beberapa pasang sandal, dua jaket ojek daring, sepatu, helm, sapu, hanger dan mesin cuci mini. Pihak keluarga mengaku baru akan melaporkan kasus ini secara resmi ke polisi pada Rabu (12/7/2023). "Kalau saya pribadi baru bisa ke kantor polisi itu hari Rabu, mungkin saya akan ke Polsek Kranggan," ucap kakak GSR.
Sumber: Kompas.com