KemenPPPA Tangani Kasus Siswa Diduga Tewas Usai di Bully

KemenPPPA Tangani Kasus Siswa Diduga Tewas Usai di Bully

Senin, 03 Juli 2023, Juli 03, 2023
OPEN REKRUTMEN PARALEGAL!

 

Peristiwa24.online, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) terus memantau kasus siswa SD di Medan inisial B (8) yang diduga tewas usai di-bully hingga dipukul oleh tetangganya. KemenPPPA berharap polisi segera menetapkan tersangka jika sudah cukup bukti.
"Iya sudah (dipantau) dari Dinas PPPA Prov Sumut, selanjutnya juga sudah koordinasi dengan Polda Sumut terkait proses hukumnya," kata Deputi Bidang Perlindungan Anak KemenPPPA, Nahar, kepada wartawan, Minggu (2/7/2023)

"Dalam kasus ini Unit PPA Polda Sumut bersama Unit PPA Polrestabes Medan telah melakukan langkah-langkah penyelamatan dan tahapan penegakan hukum sesuai dengan kewenangannya," imbuhnya.

Nahar berharap polisi mengusut tuntas kasus ini. Dia meminta tersangka segera diumumkan jika sudah ada bukti yang cukup.

"Kami tentu berharap kepolisian dapat terus mendalami, memeriksa saksi-saksi, melengkapi dokumen yang dibutuhkan seperti visum et repertum dan jika sudah cukup bukti segera menetapkan tersangka, serta memproses lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Selain itu, Nahar juga mengingatkan agar aparat penegakan hukum memastikan pemenuhan hak anak berhadapan dengan hukum (ABH).

"Kami juga berharap agar proses penegakan hukum dari kasus ini memastikan pemenuhan hak ABH dapat dipenuhi, baik anak sebagai pelaku, sebagai korban maupun sebagai saksi sebagaimana diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 90 UU 11 Tahun 2012," katanya.

Diketahui, Kapolsek Medan Kota Kompol Selvitriansih menjelaskan bahwa Unit PPA Polrestabes Medan masih menyelidiki kasus itu. Polisi akan melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Awal mulanya kami dapat informasi ini dari petugas kebersihan BKM Masjid. Lalu, kami langsung ke sini. Semalam saya di sini bersama Pak Camat, Pak Lurah untuk turut prihatin atas apa yang menimpa anak warga ini. Untuk kasus ini masih diselidiki," kata Selvitriansih, Rabu (28/7).

Sementara itu, Polrestabes Medan menyelidiki kasus siswa SD diduga tewas setelah dipukul dan dirundung ini. Kini polisi sudah memeriksa 9 saksi.

"Untuk saat ini kami masih menyelidiki kasus tersebut. Sudah ada 9 saksi yang diperiksa," kata PS Kasat Reskrim Polsrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, dilansir detikSumut, Minggu (2/6/2023).

Fathir menyebut lokasi kejadian berada di luar sekolah. Dia masih enggan menyebutkan lokasi B dipukuli.

"Terkait lokasi kejadian, tepatnya di mana, dan lainnya nanti akan disampaikan," katanya.

Cerita Orang Tua Korban
Orang tua korban memberikan pengakuan soal kasus ini. Sang Ibu, Yusraini (37), menyebut awalnya B menangis saat berjualan selepas sekolah.

"Itu dia baru pulang sekolah. Tiba-tiba datang ke saya dengan kondisi menangis, itu sekitar pukul 12.00 WIB. Dia bilang, baru saja dipukuli dan di-bully abang kelasnya. Lokasinya bukan di sekolah. Waktu itu dia belum bilang berapa orang. Cuma pelaku abang kelasnya yang tetangga juga," kata Yusraini, saat ditemui di rumahnya, dilansir detikSumut, Rabu (28/6/2023).

"B bilang badannya sakit-sakit semua. Malamnya dia demam. Terus, dia juga tidak mau makan dan minum. Cuma kita paksalah, paling tiga sendok dia mau makan. Setelah itu, kita bawa ke tukang kusuk," tambahnya.

Lalu, kala itu B berada di rumah saja sepanjang Kamis (22/6) hingga Senin (26/6). B saat itu disebut merasa ketakutan dan mengigau. Hingga pada akhirnya B mengaku mengalami nyeri di kepala.

"Karena dia ngeluh sakit terus, termasuk di bagian kepala, ya pertama kami bawa pagi-pagi ke Puskesmas Teladan pada Selasa (20/6). Lalu, sekitar pukul 11.00 WIB, B dibawa ke RSU Madani. Itu sampai 14.00 WIB, terus dirujuk ke RSUP Pirngadi. B meninggal dunia sekitar pukul 19.30 WIB," ungkapnya.


Sumber : Detik.com













TerPopuler